Ketersediaan Listrik Sumsel Berbanding Terbalik dengan Pertumbuhan Konsumsinya
Tim Kunker Komisi VII DPR meninjau ruangan teknis PT PLN di Sumatera Selatan. Foto: Tiara/jk
Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR sekaligus Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu menemukan informasi bahwa ketersediaan jumlah pasokan listrik di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang besar, tidak berbanding lurus dengan jumlah pertumbuhan konsumsinya.
Demikian diungkapkannya usai memimpin pertemuan dengan direksi PT. PLN (Persero), Kementerian ESDM, Kementerian LHK, PT. PGN dan SKK Migas, di PLTGU Keramasan, Palembang, Sumsel, Kamis (14/12/2017).
“Saya melihat faktanya listrik di Sumsel ini, surplusnya cukup besar, besar sekali. Bahkan Sumsel ada surplus listrik 69 persen. Tapi sayangnya ada anomali. Surplusnya yang begitu besar, tidak diimbangi dengan pertumbuhan konsumsi listriknya yang rendah sekali. Hanya di angka 5 persen,” ungkap Gus Irawan.
Oleh karena itu, politisi F-Gerindra itu mendorong Pemerintah Daerah Sumsel mampu menjadikan ketersediaan listrik yang besar menjadi nilai bagi investor untuk berinvestasi di Provinsi Sumsel.
“Meskipun memang juga ada interkoneksi kelistrikan dari wilayah Sumsel ini yang sebagian dari surplus 69 persen itu juga men-supply ke Sumatera bagian tengah, tapi kita harapkan bisa menjadi nilai jual bagi para investor,” imbuh politisi asal dapil Sumatera Utara itu.
Kunjungan Kerja Komisi VII DPR ke Sumsel ini turut diikuti oleh beberapa anggota Komisi VII DPR lain, diantaranya Hadi Mulyadi (F-PKS), Tamsil Linrung (F-PKS), Kurtubi (F-Nasdem), Yulian Gunhar (F-PDIP) dan Hadi Zainal Abidin (F-PKB). (tra/sf/mp)